Mengenal Kamera LEICA

Leica M10-D merupakan kamera yang bentuknya mirip sekali dengan kamera analog/film tapi sebenarnya adalah kamera digital canggih. Leica M10-D tidak memiliki layar LCD, sebagai gantinya ada roda untuk mengganti setting kompensasi eksposur dan Wifi.

Untuk mengendalikan setting kamera, melihat hasil foto mengendalikan kamera (remote), kita bisa mengunakan aplikasi baru bernama Leica Fotos. App ini juga bisa menghubungkan kamera-kamera Leica lainnya, dari Leica S, Leica M, Leica D-lux, V-lux, CL dan TL.

Konsep desain kamera ini sangat unik dan mungkin hanya Leica yang cocok membuatnya karena Leica punya sejarah panjang dalam membuat kamera film rangefinder.

Dengan munculnya M10-D berarti kini telah ada tiga varian kamera, Leica M10 adalah model basisnya yang diluncurkan (2016), Leica M10-P (2018) mendapatkan fitur quiet shutter dan touchscreen, dan Leica M10-D (2018) tidak memiliki layar LCD tapi lebih tipis body-nya mirip dengan kamera film/analog dan punya built-in thumb rest.

 

Pertanyaan yang mungkin muncul adalah mengapa Leica M10-D tidak memiliki layar monitor? Alasan utamanya adalah untuk memberikan pengalaman memotret seperti jaman film. Pengalaman jaman film membuat fotografer lebih fokus memotret daripada memeriksa hasil gambar dan setting.

Soal spesifikasi, M10-D mirip dengan varian Leica M10 lainnya yaitu 24 MP full frame sensor, Leica Maestro II Processor, ISO 50-50000, dan buffer 2 GB, Berat kamera Leica M10-D ini sama persis dengan M10-P. Harga kamera Leica M10-D juga sama dengan Leica M10-P.

Dari Leica, ada 27 lensa dari 16mm sampai 135mm, hampir semuanya adalah lensa fix, dan juga tersedia banyak lensa untuk Leica M dari pabrikan pihak ketiga. Ukuran lensa-lensa Leica M relatif kecil dibandingkan dengan lensa-lensa kamera digital saat ini.

Fotografer yang menyukai Leica M10-D memang biasanya bukan fotografer era digital pada umumnya, tapi biasanya adalah fotografer yang menyukai kamera dengan desain yang sederhana seperti kamera film jaman dahulu.  Karena bentuk kamera seperti kamera film, mungkin juga akan lebih aman bagi travel atau street photographer karena kamera ini polos desainnya, tidak ada logo Leica (red dot) di bagian depannya.  Orang-orang akan mengira kita mengunakan kamera film jadul yang tidak berharga. Bagi yang menyukai kamera Leica M10 dengan layar tentunya ada varian Leica M10-P atau M10.

canon eos R

images (3)Canon akhirnya meluncurkan kamera mirrorless full-frame pertamanya yakni EOS R. Peluncuran ini hanya terpaut beberapa pekan saja dengan kompetitor senegaranya, Nikon yang merilis duo mirrorless full-frame Z6 dan Z7 pertengahan Agustus lalu. EOS R dibekali sensor CMOS 30,3 megapiksel sensor full-frame dengan rentang ISO 100-40.000. Sensornya menggunakan dual-pixel autofocus untuk mengunci fokus lebih tepat dan dipadukan dengan prosesor gambar Canon DIGIC 8. Terdapat panel layar sentuh OLED yang juga berfungsi sebagai jendela bidik (Live View) dalam menangkap objek dan sebuah panel berisi informasi yang terletak di sisi atas kamera. Dari fisiknya, EOS R terlihat mirip dengan kamera DSLR versi lebih ramping. Meski begitu, semua lensa memiliki tombol kontrol khusus dan juga tombol untuk zooming dan fokus manual. Kontrol ini memungkinkan pengguna mengatur aperture atau bukaan lensa, dari bodi lensa itu sendiri. Terdapat pula tombol kontrol geser di bagian belakang kamera untuk memilih fitur lain.

 

download (1) Canon EOS R meluncur ditemani empat pilihan fokal lensa, yakni 24-105 mm L bukaan f/4, 50 mm L bukaan f/1.2, dan 28-70 mm L bukaan f/2, serta lensa fixed 35 mm bukaan f/1.8 makro. Canon juga merilis tiga pasang adaptor lensa untuk SLR EOS. Salah satunya adalah ring kontrol dan sisanya bisa digunakan bersamaan dengan drop-in filter. Baca juga: Nikon Umumkan Kamera Mirrorless “Full Frame” Z6 dan Z7 Fitur lain yang dimiliki Canon EOS R antara lain Dual Pixel AF dengan 5.655 titik fokus yang bisa dipilih, dengan cakupan 88 persen vertikal dan 100 persen horisontal. Eos R juga memiliki settinge xposure hingga -6EV. Kamera ini memiliki ISO natif 100-400.000 yang bisa diekspansi lagi menjadi 50-102.400. EOS R mendukung format RAW Canon 14-bit CRW dan C-Raw yang baru yang memiliki ukuran file lebih kecil.  Shutter speed terkencang yang bisa dijangkau EOS R adalag 1/8000 detik dengan X-sync speed 1/200 detik. Terdapat juga fitur ‘Silent LV Shooting mode’ yang memotret dengan senyap, memanfaatkan shutter elektronik kamera. Dirangkum KompasTekno dari The Verge, Rabu (5/9/2018), Canon EOS R dibanderol 2.299 dollar AS (sekitar Rp 34,5 jutaan) untuk bodi saja atau 3.399 dollar AS (sekitar Rp 51 jutaan) dengan lensa 24-105 mm. Kamera mirrorless full frame Canon EOS R mulai bisa dipesan pada 12 September dan akan tersedia di pasaran mulai Oktober.

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai